Tugas MAkalah Mikroprosesor


MAKALAH
Sistem Kontrol Hexapod robot MSR-H01 Menggunakan Mikrokontroler
ATMega 128


Disusun oleh:


ESA SUSETYO ADJI

11.11.2439
TI 11 B





TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
PURWOKERTO
2013



BAB 1
PENDAHULUAN






1.1 Latar Belakang

Robot adalah segala peralatan otomatis yang dibuat untuk menggantikan fungsi yang selama ini dilakukan oleh manusia. Namun dalam perkembangan selanjutnya,robot diartikan sebagai manipulator multi fungsional yang dapat diprogram, yang dengan pemrograman itu ditujukan untuk melakukan sesuatu tugas tertentu [1]. Agar dapat bekerja secara otomatis tentunya robot membutuhkan sensor-sensor untuk mengetahui kondisi lingkungannya. Robot yang dapat berpindah tempat atau yang biasa disebut sebagai mobile robot, umumnya juga memiliki sensor-sensor yang digunakan untuk mendeteksi objekobjek disekitar robot, terutama objek di area jalur pergerakannya. Semakin pesat perkembangan teknologi secara umum saat ini membuat semakin pesat pula perkembangan terhadap teknologi sensor. Mulai dari sensor jarak, logam, suhu, panas, cahaya, sampai dengan sensor citra bisa didapatkan dengan mudah dan murah. Untuk mengetahui jarak objek dan obstacle, mobile robot dapat menggunakan sensorjarak. Sensor jarak yang dimaksud bisa menggunakan jenis sensor ultrasonik ataupun sensor inframerah. Pada penelitian ini sensor jarak yang digunakan adalah jenis sensor ultrasonik. Proses sensing yang dilakukan pada sensor ini menggunakan metode pantulan suara untuk menghitung jarak antara sensor dengan objek sasaran [2]. Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja dengan memanfaatkan gelomnbang suara,sehingga interferensi dari terang dan gelap cahaya lingkungan menjadi lebih kecil. Hal tersebut berbeda dengan prinsip kerja sensor infra merah, yang memanfaatkan pantulan cahaya untuk mengetahui jarak,sehingga lebih rawan terhadap interferensi cahaya di lingkungannya. Sistem mobile robot diharapkan dapat mendeteksi dan mengetahui kondisi lingkungannya lebih luas, bukan hanya di depan robot tetapi juga di samping maupun di belakang mekanik robot. Sehingga dengan mengetahui lebih luas kondisi lingkungannya, sistem robot nantinya dapat merencanakan pergerakan menujupath tujuan, mencari jalur terpendek serta dapat merencanakan pergerakan untuk menghindari obstacle. Dengan menggunakan lebih banyak sensor, maka kondisi lingkungan yang diharapkan robot
dapat mengetahui kondisi lingkungan lebih luas dan detail sesuai dengan yang diharapkan.









1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diperoleh rumusan masalah yaitu, adalah bagaimana cara membuat Sistem Kontrol Hexapod robot MSR-H01 Menggunakan Mikrokontroler. Untuk mempermudah kerja manusia.

1.3 Tujuan Penelitian

Diharapkan dengan terciptanya Sistem Kontrol Hexapod robot MSR-H01 Menggunakan Mikrokontroler dapat mempermudah kerja manusia yang lebih efektif dan lebih efisien.



















BAB 2
LANDASAN TEORI


Mikrokontroller Atmel AVR ATMega 128

Sebagai pengendali fungsi input/output dalam penelitian ini digunakan jenis mikrokontroler AVR ATMega 128. AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam
satu siklus clock. AVR mempunyai 32 x 8 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk
diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMega128 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega128 mempunyai throughput mendekati 16 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses
 
Gambar 3 Pin-pin ATMega 128
Pin-pin pada ATmega16 dengan kemasan 53-pin programmable I/O line sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3. Software yang digunakan untuk mengisi program pada mikrokontroller AVR adalah CodeVision AVR dimana bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C.


Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu frekuensi kerjanya pada daerah
diatas gelombang suara dari 40 KHz hingga 400 KHz. Besar amplitudo sinyal elektrik yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung dari jauh dekatnya objek yang dideteksi. Proses sensing yang dilakukan pada sensor ini menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek sasaran. Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara
mengalikan setengah waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian pengirim sinyal (Tx) sampai diterima oleh rangkaian penerima sinyal (Rx) dengan
kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada media rambat yang digunakannnya, yaitu udara. Kecepatan rambat sinyal ultrasonik di udara adalah 342 m/s, sama dengan cepat
rambat bunyi di udara 
 
Gambar 4 Prinsip pemantulan gelombang

Ultrasonik Pada penelitian ini sensor ultrasonik digunakan sebagai indra robot untuk
mengetahui jarak objek yang ada di sekitarnya.


3. DESAIN DAN IMPLEMENTASI
SISTEM

Secara umum desain hexapod robot yang menjadi topik utama dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, mulai dari sensor, minimum mikrokontroler, dan
aktuator. Selanjutnya dijelaskan melalui diagram blok yang ditunjukkan pada  Blok Diagram SistemHexapod robot yang dibangun padapenelitian ini menggunakan 6 buah sensor
ultrasonik yang berfungsi mendeteksi objek yang berada di lingkungan sekitar robot. Masing-masing sensor langsung dihubungkan ke mikrokontroler ATMega128, sebagai acuan
mikrokontroler untuk memberi perintah gerak kepada kendali sistem mekanik yaitu
pBrain MSR-H01. Sistem seperti yang ditunjukkan pada gambar 5 dilengkapi dengan input
pushbutton yang berfungsi sebagai user interface antara robot dengan manusia,khususnya untuk perintah start, reset, dan perintah lainnya. Selain itu ada juga LCD16x4 yang digunakan sebagai output sistem yang dapat menampilkan beberapa informasi terutama berkaitan dengan
kondisi masing-masing sensor. Hasil implementasi sistem hexapod robot sesuai dengan blok diagram yang dimaksud ditunjukkan pada gambar 6.
 
Gambar 6 Hexapod robot

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hexapod robot yang menjadi bahasan dalam penelitian ini dapat secara otomatis bergerak berdasarkan input dari sensor ultrasonik yang dikontrol dengan menggunakan ATMega 128. Selanjutnya output dari ATMega 128 dihubungkan dengan kit pBrain agar dapat diterjemahkan ke dalam gerakan mekanik robot. pBrain memiliki karakteristik menunggu karakter “@@@” dari mikrokontroler sebelum dapat melaksanakan perintah-perintahnya melalui simkontrol. Perintah yang dikirimkan mikrokontroler kepada pBrain tersebut ditunjukkan pada tabel 2.
Sedangkan contoh perintah awal untuk dapat berkomunikasi dengan pBrain
ditunjukkan dalam gambar 10 yang berisi sourcecode program dalam bahasa C yang
dibuat dengan menggunakan CodeVision AVR.
 Perintah Mikrokontroler kepada pBrain
Key Deskripsi
+ Menaikkan Power Hexapod
- Menurunkan Power Hexapod
SPACE Stop hexapod
! Stop darurat (mematikan servo secara
langsung )
W Maju
S Mundur
A Belok kiri
D Belok kanan
Q Crab kiri (jalan miring)
E Crab kanan (jalan miring)
1 Wave mode 1 (pelan)
2 Wave mode 2
3 Wave mode 3
4 Tripod mode (jalan cepat)
5 Onroad mode (medan datar , cepat)
6 Offroad mode (pelan , medan
rintangan)
7 Menurunkan kecepatan transfer kaki
0.1detik
8 Meningkatkan kecepatan transfer kaki
0.1detik
9 Mereset kecepatan transfer kaki ke
default
R Reset posisi kaki ke normal
B Mengaktifkan mode full 3D balance
C Menonaktifkan mode Full 3D balance
Sedangkan contoh perintah untuk menghasilkan gerakan mekanik robot yanga
dikirimkan kepada pBrain ditunjukan perintah dasar yang dikirimkan kepada pBrain. Diantaranya adalah perintah berdiri dengan mengirimkan karakter “+”, masuk ke dalam mode offroad dengan karakter “6”, jalan ditempat dengan karakter “r”, dan menambah kecepatan dengan mengirimkan karakter “8”. Offroad mode yang dimaksud adalah gerakan robot dengan kaki berjinjit, sehingga badan robot dapat terangkat lebih tinggi, dengan tujuan agar dapat melewati medan yang tidak teratur / bergelombang.
 
Gambar 12 Uji coba robot pada track
201
Dalam tahap ujicoba, hexapod robot dijalankan pada beberapa model track,
datar, datar di karpet dan bergelombang. Gambar 12 menunjukkan ujicoba robot ketika dijalankan pada track datar. Track bergelombang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah track datar dengan beberapa obstacle penghalang, sehingga membentuk track yang bergelombang. Mode yang diujicobakan pada penelitian ini menggunakan mode offroad dan
Ujicoba Track
Kecepatan ratarata
1. Datar 7 s/m
2. Karpet 13 s/m
3. Bergelombang 16 s/m
Sesuai dengan hasil ujicoba yang
ditunjukkan pada ujicoba diatas, bahwa pada dasarnya dengan menggunakan mode
offroad hexapod robot masih dapat berjalan pada 3 track yang berbeda.
Ditinjau dari segi kecepatannya, hexapod robot dapat berjalan lebih cepat pada track
datar mencapai 7 s/m.

 KESIMPULAN
Kesimpulan dan rencana penelitian lanjutan yang dapat dideskripsikan dari
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem control dengan menggunakan mode offroad
terbukti dapat digunakan oleh hexapod robot MSR-H01 untuk dapat bergerak pada track datar,
karpet, maupun bergelombang. Dengan maksimal kecepatan 7 s/m pada track datar, dan paling lambat pada track bergelombang dengan kecepatan 16 s/m. 2. Perlu penelitian lebih lanjut tentang penggunaan mode control hexapod yang lain, diantaranya mode onroad dan mode tripod. Sehingga arah penelitian selanjutnya dapat membahas tentang sistem otomatisasi perubahan mode berdasarkan kondisi lingkungan yang ditemui.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Yunifa Miftachul Arif. September 2011 Hardware Control PadaRobot Pemindah Bunga. Jurnal MATICS, No. 4, Vol. 4.

[2] Hani dan Slamet. Desember 2010. Sensor Ultrasonik SRF05 Sebagai Memantau Kecepatan Kendaraan Bermotor. Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 2.

[3] ……..,”datasheet ATmega128”,

[4] http://www.contohmakalah.net/pdf/aplikasi-mikrokontroler-atmega16-sebagai-pengontrol-sistem

Komentar

Postingan Populer